TIDAK PERNAH MERASA PUAS
Bandung, 12 Agustus 2021
Anggun Cempaka Wulandari
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat malam semuanya. Apa kabar? Waktu terasa begitu cepat ya. Ga kerasa, tau tau udah tanggal 12 Agustus lagi. Aku kembali ingin bercerita tentang perasaanku hari ini. Sekarang menunjukan pukul 11:57 PM. Ya, 3 menit lagi tepat menunjukkan tengah malam. Entah mengapa, perasaan sedih muncul, ini tuh bikin ga bisa tidur. Bawaannya pengen nulis jadinya.
Seperti biasa, hari-hariku selalu diisi dengan kegiatan mandi, makan, tidur, baca buku, terkadang olahraga, dan aktivitas organisasi. Saat ini aku merasa bahwa aku percuma melakukan segala sesuatunya. Tidak ada gunanya. Aku pun merasa bahwa dengan apa yang aku lakukan sekarang, aku tetap berada di titik yang sama, tidak pernah maju melangkah. Baru saja tadi aku baca sebuah buku, di situ mengatakan 'banyak orang gagal karena selalu mencoba hal ini dan hal itu tanpa memfokuskan ke satu hal yang benar-benar potensi mereka'. Aku merasa tertampar dengan kata-kata itu. Itulah aku saat ini, yang betul-betul mencba banyak hal dan berusaha menemukan potensiku sesungguhnya. Apakah semua hal ini berguna? Aku ga tau. Orang bilang bahwa hal yang dilakukan saat ini akan berpengaruh 5-10 tahun ke depan, akan menentukan kita akan menjadi orang seperti apa kelak. Tapi, kok aku ngerasa berbeda ya? Apa betul kalau hal yang aku lakukan hari ini akan membuatku sukses kelak? Atau justru semua hal ini percuma??
Jujur, aku gatau harus berbicara ke siapa. Orang yang bisa kuandalkan hanyalah diriku sendiri, dan tentunya Tuhan. Aku mungkin bisa sepenuhnya cerita ke Tuhan, tapi siapa yang dapat kuajak diskusi mengenai masalahku? Menurutku, ibadah membantuku dalam mengatasi kecemasan dan membuatku menentukan pilihan. Tapi tetap saja, Tuhan mungkin hanya mendengarkanku dan menjawab doa doaku. Namun, siapa yang harus kutanyai terkait masalahku? Siapa yang bisa kutanya pendapat? Apakah aku merasa begini mungkin karena imanku kurang kuat? Aku gatau.
Saat ini aku demotivasi. Bukan karena aku lelah secara mental dan fisik, tapi lebih karena pemikiranku sendiri. Overthinking ini itu, dan aku merasa kehilangan arah. Di blog-ku sebelumnnya, aku selalu bercerita bahwa aku mempunyai banyak mimpi. Tapi sekarang, aku menjadi berpikir, apakah mimpiku itu betul? Apakah itu yang benar-benar aku inginkan? Atau semua itu ga berguna dan aku gatau masa depan akan membawaku ke arah mana?
Aku gelisah, aku bimbang. Padahal mungkin banyak orang yang bisa kutanyai, keluargaku, orangtuaku, sahabatku, teman-temanku. Tapi, aku malu. Aku malu mengutarakannya. Terlebih, aku mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengerti diriku. Suatu hal yang percuma jika kutanyai mereka dan malah mendapatkan respon yang buruk atau tidak sesuai ekspetasiku. Aku malu. Aku malu pada Tuhan, aku malu pada orang terdekatku, dan aku malu pada diriku sendiri. Aku malu. Di samping merasa hal itu, mau semaksimal apapun usahaku, entah mengapa aku selalu merasa gagal. Entah mengapa aku selalu merasa tidak pernah beres melakukan hal kecil, aku tidak bertanggung jawab, dan aku selalu merasa bahwa tidak pernah ada hal yang kulakukan dengan maksimal. Aku merasa tidak puas. Aku malu pada diriku sendiri. Aku malu.
Hal yang dapat aku lakukan mungkin hanyalah menjalani kegiatanku saat ini dan berusaha sebaik mungkin walau aku selalu merasa tidak puas dengan hasil kerjaku sendiri. Aku lelah. Aku cape. Aku sudah tidak butuh lagi yang namanya apresiasi. Aku bisa mengapresiasi diriku sendiri, aku hanya butuh semangat dari dalam diriku bangkit kembali. Hanya akulah yang dapat membangkitkan semangat itu.
Aku. Malu. Aku malu karena masih mengandalkan orang tua, masih meminta uang orang tua untuk kebutuhanku sehari-hari. Aku, malu. Aku malu karena terkadang masih belum bisa menyelesaikan tanggung jawab kecil. Aku, malu. Aku malu karena aku terus mengeluh padahal mungkin di luar sana banyak orang yang sedang berjuang keras setengah mati dalam menggapai mimpinya. Aku, malu. Aku malu karena katidakpandaianku di banyak bidang. Aku, malu. Aku malu karena aku berleha-leha dan menyerah, padahal di luar sana, orang lain sangat berusaha keras untuk bertahan dan terus maju. Aku, malu pada diriku sendiri. Aku malu.
Kesal dengan semua orang itu tidak berguna. Kesal itu hanya karena kekesalan pada diriku sendiri saja. Aku melampiaskannya ke orang lain, dan aku betul-betul malu. Aku sangat ingin menjadi wanita yang mandiri, bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Tapi aku sadar bahwa kita ini makhluk sosial, membutuhkan satu sama lain. Keadaan mengharuskan kita untuk saling membantu, dan entah mengapa aku tidak suka dengan fakta itu. Aku tidak ingin dikasihani, aku tidak ingin dianggap lemah, aku tidak ingin dianggap 'tidak bisa', lalu mereka bertanya kepadaku "gimana? bisa ga? mau aku bantu?", aku ga ingin hal itu. Tapi aku juga benci diriku yang MEMANG belum bisa melakukan segala sesuatunya secara mandiri. Aku kesal dengan hal itu.
Ribuan kata tidak dapat melegakkan kegelisahan hatiku saat ini. Aku tidak hanya mengeluh tanpa melakukan apapun. Aku berusaha mengubah diriku kok, aku membuat planning, aku membaca buku, aku memperbaiki rutinitasku, semuanya kulakukan. Tapi, tolong biarkan aku menuliskan apa yang aku rasakan selama ini.
Aku memang sudah dewasa, tapi aku pengen ada seseorang yang bisa dijadikan tempat untukku bersandar. Dimana orang itu bisa bercerita semua masalahnya kepadaku dengan bebas, dan aku pun dapat menceritakan apa yang ada di dalam pikiranku. Aku ingin sekali. Aku ingin dipeluk saat sedih, aku ingin didengar saat bercerita, aku ingin diapresiasi dan disemangati saat aku mencapai suatu hal. Aku ingin sekali. Tapi, aku juga takut. Aku trauma pernah terlalu terbuka dengan orang lain. Aku takut. Tidak ada yang bisa kupercayai kecuali diriku sendiri. Orang-orang di luar sana mungkin mempunyai niat terselubung atau memanfaatkan celah yang tanpa kusadari kubuat karena menceritakan masalahku. Aku pun merasa bahwa memang aku dilahirkan karena keinginan orang tuaku yang menjadikanku seorang dokter. Aku ga mau percaya ke siapa siapa lagi. Aku lelah.
Aku yang saat ini terlihat berusaha melakukan segala sesuatunya sendiri, bukan berarti aku memang bisa melakukan semua hal. Bukan berarti aku ga pernah sedih, bukan berarti aku tidak mempunyai masalah dalam hidupku. Hanya saja, aku berusaha untuk tidak menunjukannya. Karena aku tau, hanya diriku sendirilah yang dapa kuandalkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
p.s.
Sekarang pukul 12:50 AM, 13 Agustus 2021. Semangat teman-teman semua! Segala permasalahan pasti ada jalan keluarnya, jangan menyerah ya! Kalau mau sharing, boleh banget tinggalkan komentar. :) good night semua.
Sumber gambar:
https://www.insider.com/disney-scenes-that-will-make-you-cry-as-an-adult
https://www.businessinsider.com.au/disney-scenes-that-will-make-you-cry-as-an-adult-2020-8